DAILY REFLEKTION

Visit this Link to Read Daily Reflektion for You.

NEWS

Visit this Link For look how many News Inspired can you read.

Cerpen Inspiratif

Visit this Link to look many Cerpen Inspiratif can you Read.

CHARACTER INSPIRED

Visit this Link for Look how many Character Inspired for You.

FUNNY STORY

Visit this Link For Look How Many Funny Story can you Read.

Kamis, 18 Agustus 2016

TITIK FOKUS SEJARAH

TITIK FOKUS SEJARAH



Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (Lukas 24:27)

Kisah hidup-Nya dituliskan lebih dari 500 tahun sebelum Dia lahir. Kisah-Nya terdapat dalam berbagai kitab yang terbit sebelum masa hidup-Nya. Saya memiliki buku itu. Pada waktu membacanya, saya menemukan tempat yang dinubuatkan sebagai tempat kelahiran-Nya, nama keluarga-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kitab itu menubuatkan orang itu akan menyembuhkan orang-orang sakit. Bangsa-Nya sendiri akan membenci-Nya dan salah seorang sahabat-Nya akan mengkhianati-Nya. Kitab itu menubuatkan ongkos yang harus dibayarkan kepada si penghianat dan kapan Dia akan mati. Kitab yang luar biasa ini juga menyatakan bahwa para penguasa akan membawa orang ini ke pengadilan, bahwa Dia akan dihukum mati sebagai penjahat. Namun, walaupun mati sebagai penjahat yang miskin demi kebaikan dunia kita, Dia akan dikuburkan dalam kubur orang kaya.

Tentu saja, nama orang ini adalah Yesus, dan kitab sucilah yang menyatakan sejarah kehidupan-Nya terlebih dahulu. Para penulis kitab suci menuliskan semua nubuatan mengenai Yesus mulai dari 500 sampai 1000 tahun sebelum Dia dilahirkan. Nubuatan dan janji dalam Perjanjian Lama mengungkapkan kabar baik mengenai Yesus. Semua itu memberikan kepada kita keyakinan kepada Yesus.

Yesus adalah pemeran utama kisah keselamatan sebagaimana diceritakan dalam kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru. Semua sejarah berkisar pada kelahiran Yesus. Marilah kita menjadikan Yesus, yang adalah titik fokus sejarah, sebagai titik fokus hidup kita.
DIA ADA DALAM SEJARAH DUNIA,
DIA JUGA ADA DALAM SEJARAH HIDUP KITA

Rabu, 10 Agustus 2016

MULUT YANG BIJAK

MULUT YANG BIJAK

Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. (Amsal 17:27)


Sudah menjadi rahasia umum tempat kita beribadah (gereja) ada kelebihan dan kekurangannya. Saya sering bertemu kawan, saudara, rekan kerja yang mengeluh tentang gereja tempat mereka beribadah. Mereka mengeluh tentang staf, liturgi, alokasi dana, kepemimpinan gereja, musik, dll. Tentu kita semua rindu untuk menciptakan lingkungan ibadah yang ideal. Sedihnya, dalam proses mencapai keadaan tersebut, gejolak mulut untuk melontarkan keluhan tidak berhenti, malah menjadi-jadi. 

Gejolak mulut ini bisa terjadi pada siapa pun, termasuk saya. Kala tidak puas, tidak senang, tidak cocok, kita cenderung mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Raja Salomo memberikan satu hikmat bagi kita yang ingin terus bertumbuh dewasa. Kita belajar lebih bijaksana dalam berkata-kata walaupun tahu segala hal tentang permasalahan yang sedang kita hadapi. Kita sebaliknya bisa memberikan kata-kata yang membangun, memberikan pencerahan, dan membangkitkan semangat. Kata-kata negatif akan menghambat kerohanian kita. Bahkan, hal itu bisa menghambat mereka yang tulus ingin mencari kebenaran Tuhan. Mulut yang negatif cenderung kurang peka atas dampak yang muncul bagi sesama.

Ukuran mulut sangat kecil, tetapi dampaknya besar. Ia susah untuk dijaga. Perlu hikmat Tuhan supaya kita bisa menjaga kata-kata kita dengan baik. Kiranya kita dijauhkan dari menjadi sama dengan orang fasik, yang kepada mereka Tuhan akan “membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala” (Mzm. 64:9).
ORANG BEBAL TIDAK MENGENDALIKAN MULUTNYA.
ORANG BERHIKMAT MENJAGA MULUT DENGAN BAIK.


Selasa, 09 Agustus 2016

TERANG YANG SEJATI

TERANG YANG SEJATI

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya
 (Yohanes 1:5).



Thomas Alfa Edison menemukan tenaga listrik setelah mengadakan percobaan berulang-ulang. Konon ia melakukan percobaan lebih dari seribu kali. Karena jasanya, kehidupan manusia berubah sama sekali. Desa-desa dan kota-kota dapat mengalami terang lampu listrik. Banyak pekerjaan manusia yang dapat diselesaikan hanya dengan memencet sebuah tombol listrik. Tetapi, terang yang dihasilkan dari usaha dan kerja keras Edison tidak bisa menerangi sisi lain dari kegelapan hidup manusia, yaitu kegelapan karena dosa. 
Dosa memisahkan manusia dari pencipta-Nya. Dibuang dari Taman Eden dan diganjar dengan maut. Akibatnya, manusia berjalan dalam kegelapan dan menyimpang dari tujuan Allah baginya. Segala usaha dilakukan untuk kembali kepada-Nya, tetapi gagal karena seorang pun tak ada yang memenuhi standar kesucian-Nya. 
Tetapi, rencana dan kasih Allah bagi manusia tak berubah dari semula. Ia mengirim utusan-Nya, yaitu para nabi, untuk menuntun umat-Nya kembali kepada-Nya. Sampai akhirnya, Allah mengirim dan mengurbankan anak-Nya yang tunggal, mati di atas kayu salib untuk menebus manusia. Dia adalah Firman Allah yang menjadi daging. Dia ada sebelum dunia dijadikan. Dia adalah Terang dunia yang hidup di antara manusia. Dialah satu-satunya terang yang mampu mengalahkan kegelapan karena dosa. Dialah Allah. Di dalam Dia kita memperoleh segala berkat rohani di dalam surga, yaitu pengampunan dosa. Dialah terang yang sejati; kegelapan tak akan menguasai.

MEREKA YANG HIDUP DALAM TERANG TAK AKAN PERNAH DIKUASAI KEGELAPAN,
MELAINKAN MENGALAHKAN KEGELAPAN DAN BERCAHAYA DI DEPAN SEMUA ORANG

Sumber : www.renunganharian.net

Minggu, 07 Agustus 2016

Kisah 'Pahlawan' Gagah Berani yang Cegah Pemerkosaan di India

Kisah 'Pahlawan' Gagah Berani yang Cegah Pemerkosaan di India


Liputan6.com, New Delhi - Sabtu 23 Juli 2016 adalah hari yang menyenangkan bagi Vasanth Paul. Ia menonton film India dalam bahasa Tamil bertema gangster Kabali yang dibintangi aktor legendaris Rajinikanth, lalu bertemu dan bercengkerama dengan sejumlah temannya.
Paul baru kembali ke rumahnya ketika hari sudah gelap. Saat menyetir kendaraannya, pria India itu tak pernah menyangka, apa yang akan terjadi malam itu tak kalah seru dengan tayangan layar lebar yang baru ia tonton.
Ia memilih jalan memutar lewat Alandur, untuk menghindari waktu macet di jalan tembus dan bandara yang sedang direnovasi. Di tengah jalan, Paul menghentikan kendaraannya. Ia kebelet pipis, lalu lanjut merokok -- sambil berdiri membelakangi tanah kosong.
Saat itulah, ia mendengar suara mencurigakan. "Awalnya aku mengira mendengar bunyi binatang, sama sekali tak menyangka itu adalah suara manusia," cerita dia di laman Facebook-nya, seperti dikutip dari AsiaOne, Rabu (27/7/2016). "Aku berniat beranjak, lalu tiba-tiba terdengar suara minta tolong lemah," kata pria yang berprofesi sebagai model dan fotografer dari Chennai itu.
Paul kemudian melihat tiga pria yang mengepung seorang perempuan dan mencoba untuk melucuti busananya.
Ia pun memutuskan untuk campur tangan, mencegah perbuatan biadab itu.
Perkelahian pun pecah, salah satu pelaku menjerat leher Paul dengan tali goni tebal.
Untungnya kehadirannya mengalihkan perhatian para pelaku, korban pun berhasil lari dan meminta bantuan seorang pengemudi becak listrik yang kemudian membela Paul. Tiga pria bejat itu kemudian lari tunggang langgang.
Paul mengaku tak bisa menemukan satu pun anggota polisi di sekitar lokasi kejadian, meski ia sudah mengelilingi area tersebut selama satu jam setelah insiden. Namun korban menolak untuk melapor ke aparat.



Dalam laman Facebooknya, Paul juga memajang tiga foto yang menunjukkan luka yang alami di bagian leher -- akibat tercekik tali.

"Aku punya banyak bekas luka dalam tubuhku. Namun, aku yakin aku akan merasa bangga dengan ini," tulis dia.

Pria jantan itu meminta semua orang tak takut bertindak menolong orang lain. "Pesan moralnya: Jangan takut untuk menghadapi situasi seperti itu, hanya karena kau sendirian. Jika demi kebenaran, dunia akan mendukungmu," kata dia. "Jaga keamanan diri sendiri dan peduli lah dengan orang lain."
Situs NDTV melaporkan, postingan Paul menjadi viral di dunia maya, dibubuhi lebih dari 140 ribu 'Like' dan dibagikan lebih dari 35 ribu kali.

Cerita Vasanth Paul membawa angin segar bagi bangsa India, yang bosan dan marah dengan kasus kejahatan seksual yang menimpa kaum hawa.

Kasus kejahatan seksual terhadap mahasiswi dalam bus di New Delhi pada 2012 lalu memicu sejumlah aksi demonstrasi, yang terbesar dalam sejarah kontemporer di India.

Hukuman atas kasus kejahatan seksual telah diperberat di India. Namun, itu tak menjamin angka kriminalitas tersebut kemudian turun.

Sumber : www.Liputan6.com

Cara Tuhan Bekerja

 Cara Tuhan Bekerja

Yesaya 55:8




Seorang pendeta bercerita, saat masih sekolah Alkitab ia dan beberapa teman terinspirasi oleh kebiasaan gembala senior mereka berdoa subuh-subuh. Mereka bertekad mengikuti teladan itu. Mereka bangun subuh untuk berdoa. Hasilnya? Bukannya mengalami terobosan kerohanian seperti yang mereka impikan, mereka semua malah tidak masuk kuliah karena masuk angin!

Kita bisa jadi tergerak dan terinspirasi oleh kesaksian hamba Tuhan atau orang Kristen lain, khususnya jika kesaksian itu berkaitan dengan kebutuhan kita. Misalnya, ada hamba Tuhan bersaksi saat ia butuh uang, Tuhan menyuruhnya memberikan seluruh isi tabungannya dan ternyata ia mendapat gantinya berkali lipat. Atau, ada hamba Tuhan lain yang bersaksi pernikahannya dipulihkan setelah ia berpuasa 40 hari 40 malam. Lalu kita pun berusaha mengikuti apa yang mereka lakukan, namun tidak mengalami perubahan. Tidak ada yang terjadi.

Kenapa bisa begitu? Karena kekristenan bukanlah sebuah metode. Cara Tuhan bekerja tidak sama seperti rumus matematika: jika kita memasukkan satu angka ke dalam sebuah persamaan pasti akan didapat hasil yang diinginkan. Cara Tuhan bekerja bagi setiap pribadi belum tentu sama. Metode yang berhasil untuk satu orang belum tentu dapat diterapkan untuk orang lain.

Bagi masing-masing pribadi Tuhan punya cara kerja, cara berbicara, cara menyatakan diri yang berbeda dan unik. Yang perlu kita lakukan bukanlah meniru cara orang lain tetapi membangun hubungan dengan Dia dan membiarkan-Nya bekerja sesuai dengan cara-Nya.

KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU CARA TUHAN BEKERJA,
KARENA ITU BIARKAN DIA BEKERJA MENURUT CARA-NYA

Sumber: Renungan Harian

Jumat, 05 Agustus 2016

Cara Menghilangkan rasa Baper :D


 
Orang dengan perasaan yang sensitif atau sering diartikan sebagai bawa perasaan (baper), cenderung mudah terluka hatinya. Orang ini juga takut kegagalan membuatnya takut mengambil risiko serta emosi yang tinggi bisa menyebabkan masalah dalam hubungan.
Bisa jadi terbentuk karena karakter dan berubah menjadi watak. Di zaman sekarang, istilah bawa perasaan atau baper jadi masalah yang mendera anak muda. Apalagi saat membahas masalah pacar, status hubungan dan semacamnya.
Seperti dilansir Lonewolf.com pada Selasa (10/11), Psikologid merangkum beberapa cara yang dilakukan agar tidak mudah baper.
1. Carilah tempat sepi dan berusahalah tenang.
Saat Anda sedang menghadapi perasaan yang terlalu sensitif, carilah tempat yang jauh dari keramaian dan berusahalah untuk menenangkan diri. Hal ini dibutuhkan untuk menetralisir energi negatif dalam diri Anda agar kembali ke kondisi normal.
2. Berbahagialah
Rasa bahagia timbul juga atas kemauan diri Anda sendiri. Saat kebahagiaan itu muncul, Anda akan dapat mengatur tingkat sensitifitas Anda sehingga tidak mudah baper saat ada suatu masalah dan mampu menghadapinya.
3. Dengarkan dan saksikan sesuatu yang semangat
Untuk mengatasi perasaan sensitif, Anda bisa mengalihkan pikiran dengan mendengarkan musik yang upbeat atau semangat. Cara ini cukup ampuh untuk mengimbangi kesensitifan perasaan Anda dan membuatnya kembali dalam keadaan normal.
4. Yakini bahwa hal ini akan lewat
Kondisi di mana perasaan terlalu sensitif memang tidak enak, bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga untuk orang disekitar Anda. Namun, dengan meyakini bahwa masalah dan perasaan tersebut akan lewat, maka perasaan terlalu sensitif atau baper Anda akan teratasi. Beri motivasi diri Anda untuk bisa melewati fase tersebut.
Sumber. Lonewolf.com

Benediktus Andries

Benediktus Andries




Benediktus Andries bekerja di Timika merupakan panggilan hidupnya. Jauh dari rumahnya yang ada di Ibu Kota Jakarta, dokter muda ini punya tujuan mulia mengabdi di Tanah Papua.

Pria yang akrab disapa Andries tersebut bekerja sebagai peneliti di Pusat Penelitian Malaria Timika di Kabupaten Mimika, Papua. Pusat penelitian tersebut adalah kerja sama antara Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dengan Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua (YPMKP).

Sebelum bergabung dengan YPMKP, Andries terlebih dahulu bekerja sebagai dokter umum di RSMM. Kondisi Timika yang tinggi angka malarianya menjadi perhatian pria asal Bogor itu. Sempat mengikuti program internship di Pulau Sumbawa, NTB, Andries memang memilih ingin memberdayakan kemampuannya untuk masyarakat di daerah yang masih kekurangan mendapat pelayanan medis.

"Setelah selesai internship langsung ke Timika. Awalnya kontrak dengan RSMM, lalu diangkat jadi karyawan tetap. Saya resign lalu pindah ke yayasan untuk penelitian itu," ungkap Andries.

Hal tersebut disampaikannya saat detikcom berkunjung ke Malaria Research Facility yang berada satu kompleks dengan RSMM Timika pada Sabtu (18/6/2016). Di usianya yang masih 27 tahun, Andries sudah memilih melanglang keluar dari megahnya Jakarta.
Beruntung, orangtuanya memberi restu dan tidak mempersoalkan keinginan anak bungsunya itu untuk pergi jauh dari rumah demi memberikan pelayanannya bagi masyarakat Papua. Harapan Andries bekerja dalam penelitian adalah untuk membantu membebaskan Papua dari malaria. Papua merupakan wilayah dengan tingkat malaria tertinggi di Indonesia.

"Orangtua nggak ada masalah, apa pun yang saya mau untuk menggunakan ilmu saya kepada orang-orang mereka support. Saya ingin melalui penelitian ini, goalnya Timika bebas dari Malaria. Papua bebas dari Malaria, dan harapannya adalah se-Indonesia bebas malaria. Tapi segala sesuatu harus dimulai dari hal paling terkecil dulu kan?" ujarnya.

Meski Kota Timika sudah cukup ramai, namun daerah tersebut merupakan salah satu lokasi tempat sering terjadinya konflik. Beberapa tantangan lain juga ada. Namun itu tak menjadi hambatan bagi Andries untuk bekerja.

"Medan di Timika memang nggak gitu mudah, image di Ibu Kota kan di sini sudah jauh, aksesnya susah, tantangan besar, fasilitas nggak secanggih daerah kota, hiburan apalagi, sering terjadi perang pula. Soal keamanan nggak ada yang bisa jamin sepenuhnya," ucap lulusan Universitas Atma Jaya Jakarta itu.

Meski begitu, Andries mengaku tidak takut dan memilih untuk mendengar kata hatinya dibanding ketakutan pada tantangan yang ada. Ia menegaskan biarpun Papua jauh, tapi tetap masih bagian Indonesia dan seharusnya tidak dibeda-bedakan dengan daerah lainnya.

"Saya nggak takut, kalau umur sudah ada yang atur. Buat saya, saya menjunjung tinggi profesi. Dokter itu melayani dan bekerja untuk kepentingan masyarakat. Nggak semua orang bisa menjadi dokter. Saat sudah menjadi dokter, harapannya kita bisa mengaplikasikan apa yang kita miliki untuk masyarakat," tutur Andries.
"Orang banyak yang anggap Papua jauh banget. Papua itu tetap Indonesia. Justru itu mereka, masyarakatnya, butuh kita. Jangan mikir yang jauh-jauh dulu, mungkin yang buat kita kecil, di sini itu buat mereka artinya bisa sangat besar," lanjut dia.

Hal tersebut dirasa perlu disampaikan karena ada kesenjangan dalam penempatan tenaga medis di Papua. Padahal masyarakat di Bumi Cenderawasih tersebut rentan dengan penyakit dan perlu mendapat banyak bantuan namun yang didapat tidaklah banyak.

"Papua cukup terkenal dengan masalah kesehatan, butuh banget tenaga kesehatan, dan nggak banyak yang mau datang. Saya sampaikan ini agar teman-teman untuk lebih berani lagi dan jangan pernah takut keluar dari zona nyaman," kata Andries.

Ini bukan hanya semata menjadi sebuah teori bagi pria kelahiran 30 Agustus 1988 itu. Sebab Andries pernah mendapat sedikit kekerasan ketika bekerja dari salah seorang warga Timika ketia ia sedang berusaha mengobatinya. Tapi itu tak memupuskan niatnya untuk terus mengabdikan tenaga dan pikirannya di Papua.

"Saya pernah dapat kekerasan fisik dari masyarakat asli. Saya pernah ditinju di kepala saya, ketika lagi proses pelayanan. Mungkin karena ramai jadi ada kesalahpahaman. Orang sedang tidak sehat dan tidak fit. Jadi dia nggak bisa optimal untuk mikir mana yang salah dan mana yangg benar," kisahnya.


"Balik lagi karena mereka nggak ngerti. Pola pikirnya agak berbeda, tapi tidak semua. Tapi dengan seperti ini, justru kehadiran kita diperlukan. Siapapun yang mau terlatih dan ditempa lebih baik harus mau datang ke tempat yang paling susah dulu," sambung Andries.

Selama bekerja di Papua, banyak hikmah yang ia petik selama ini. Tak sedikit hal-hal positif yang ia temukan dan semakin bertambah setiap waktunya. Pelajaran yang dinilai Andries sangat berharga tersebut belum tentu didapatnya jika bekerja di kota metropolitan.

"Kadang mereka bisa ngomong yang nggak enak, tapi itu untuk melatih kesabaran. Kalau mau diambil positif, banyak yang bisa dipelajari. Dari masyarakat asli, banyak yang nggak beruntung untuk bisa jadi dokter," sebutnya.

Bukan hanya dari sisi pendidikan saja, dari segi pelayanan kesehatan di Papua dibandingkan dengan kota-kota besar, sangat terlihat perbedaannya. Termasuk ketersediaan petugas medis sebab lebih banyak yang memilih untuk bekerja di kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa.

"Kalau di kota besar kita berlomba-lomba meningkatkan kualitas hidup, dengan berbagai fasilitas, untuk melengkapi kehidupan, menambah hal-hal tersier. Kalau di sini, buat mereka untuk hidup tanpa penyakit dan tidak kurang gizi saja, itu sudah nggak mudah," terang Andries.

Sumber : Detik.com

 Maka Tidak salah jika dikatakan bahwa dia adalah orang yang cocok dijadikan sebagai seseorang yang menginspirasi.

BUKTI KEDEKATAN KITA

BUKTI KEDEKATAN KITA







Kemudian berkatalah raja: “Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih...” (2 Samuel 9:3)




Berbuat baik kepada orang yang baik itu biasa. Mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita itu juga biasa. Apa yang tidak biasa? Yang tidak biasa, ketika kita telah berbuat baik kepada seseorang, orang itu berkhianat dan membalas kebaikan dengan perbuatan jahat. Nah, semakin tidak biasa lagi ketika kitasekalipun dikhianati dan diperlakukan dengan tidak adiltetap mau menunjukkan kasih Allah kepada orang itu.

Sikap itulah yang ditunjukkan Daud. Hampir sepanjang Daud mengenal Saul, ia jarang mendapatkan hal yang baik dari Saul. Saul malah terus-menerus berupaya membunuhnya. Apa yang dilakukan Daud? Ia membalas perbuatan Saul dengan kebaikan dan kasih! Bahkan Daud melanjutkan kasihnya kepada Yonatan dan keturunan Saul lainnya. Kasihnya kepada Mefiboset menunjukkan kebaikan Daud. Pertama, konsistensi dan komitmennya terhadap perjanjian dengan Yonatan (1 Sam 20:8). Kedua, ketulusan dan kesetiaannya dalam menyatakan kasih Allah kepada keluarga Saul (ay. 3). Ketiga, ia tidak mengambil milik orang lain. Daud memberikan segala milik Saul kepada Mefiboset (ay. 9).

Daud membuktikan kedekatan-Nya dengan Allah melalui kasih dan kebaikannya pada setiap orang, bahkan kepada orang yang telah berlaku jahat kepadanya. Banyak orang mengaku dirinya memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan Allah, tetapi ia tidak menunjukkan kasih kepada sesama. Jika kita memiliki hubungan dekat dengan-Nya, kita akan mewarisi karakter-Nya, yaitu membalas air tuba dengan air susu.—SYS
KEDEKATAN DAN KASIH KITA KEPADA ALLAH TERPANCAR MELALUI
KASIH DAN KEBAIKAN KITA KEPADA SESAMA 
Sumber :www.renunganpagi.com